KAULAH INTAN
Musim di surga telah bergulir
Bunga harapanku berguguran dari penantiannya
Tapi, kau belum meberikan kehangatanmu padaku
Di pagi hari ketika kita merasa menjadi satu
Aku rindu matamu yang seperti mentari di hariku
Aku ingin mendengar desah nafasmu di sisiku
Bangun serpihan hatiku dan pahami kerinduanku
Tapi, aku pun tak dapat memaksamu
Suatu hari, ketika aku berjalan sendirian menapaki arti hidup
Aku melihat air matamu, tapi tak dapat menghapus senyummu
Di tengah malam, aku mendengarmu berdoa di atas tempat tidur
Karena aku merasakan lukamu juga
Kau adalah intan yang selalu menyinariku
Ketika aku terperangkap di lubang kegelapan
Kau adalah intan yang kuinginkan dan kukagumi
Tanpa rasa iri hatiku, tanpa rasa ketamakanku
Komentar
Posting Komentar